KARO – Kepala Sekolah Dasar (SD) Inpres Lingga di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Provinsi Sumut terkesan emosi bak 'Anjing Gila' ketika dana perbaikan teras sekolah disorot beberapa media termasuk kru indonesiasatu.co.id, Sabtu (20/05/2023).
Melalui sambungan WhatsApp, Kamis (25/05/2023) sekira pukul 13:00 WIB. Kepala sekolah yang berjenis kelamin perempuan itu menghubungi kru indonesiasatu.co.id sembari 'Mencak-mencak' tak karuan seperti tidak berpendidikan, padahal ia merupakan seorang guru dan leader sekolah.
"Kenapa kau sampai mengadu-ngadu ke dinas. Kan perbaikan teras itu bertahap, lagian dana perbaikannya masih pakai uang pribadiku. Aku keberatan kau naikkan ke berita, akan aku laporkan kau besok, " ancamnya dengan nada suara yang tinggi seperti gonggongan "'Anjing Rabies".
Dikatakannya, jika perbaikan teras sekolah tidak ada hubungan dengan Dinas Pendidikan. Begitu juga dengan pemberitaan dimedia yang menurutnya tidak ada konfirmasi, sehingga ia merasa keberatan dan akan melaporkan wartawan yang memberitakannya.
"Kau kan belum kenal siapa aku, aku juga pernah wartawan. Jadi semua wartawan di Karo aku kenal. Jangan kau coba-coba denganku. Soal perbaikan teras sekolah, gak ada hubungan dengan dinas. Jangan kau ngadu-ngadu kesana. Pokoknya lihat saja besok, kau akan aku laporkan, " teriaknya sembari menutup telepon tanpa memberi kesempatan wartawan berbicara.
Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan Pemkab Karo, Edi Suranta Sinulingga SE MSi didampingi kepala bidang (Kabid) TK/SD Amon Pinem di kantornya, Kamis (25/05/2023) sekira pukul 11:00 WIB mengatakan akan menindaklanjuti informasi yang telah disampaikan wartawan dan melalui berita.
"Nanti Pak kabid yang akan menghubungi kepala sekolahnya. Bila perlu kita panggil kesini agar bisa diklarifikasikannya berita yang sudah sampai ke dinas, "ujarnya diamini Kabid TK/SD.
Terkait plang sekolah, menurutnya akan ada perubahan nomenklatur dibeberapa sekolah dasar di Kabupaten Karo. "Jadi sengaja belum dibuat, saat ini sedang kami (dinas-red) rapatkan, "jelas Sekretaris Disdik Edi Suranta Sinulingga mengakhiri.
Seperti diketahui, perbaikan atau rehab teras SD Inpres Lingga hanya berukuran lebih kurang 2, 5 x 40 meter, yang memakan biaya sebesar Rp. 25 juta. Namun sudah dua tahun berlalu, sejak direhab tahun 2021 belum ada tanda-tanda lanjutan perbaikan oleh kepala sekolah yang memegang dana biaya operasional sekolah (BOS).
Sehingga patut diduga, sisa dana untuk perbaikan sekolah yang dibangun atas dasar instruksi presiden guna memperluas kesempatan belajar anak Indonesia, terutama di pedesaan dan bagi daerah perkotaan yang penduduknya berpenghasilan rendah, telah 'Ditilep' alias masuk kantong kepala sekolah.
Baca juga:
Kata Siapa JIS Tidak Sesuai Standar FIFA?
|
(Anita Theresia Manua)